Protagonis


Dalam  drama kehidupan ini, aku selalu menganggap bahwa aku adalah sang protagonis. Tokoh baik yang mencoba bertahan menghadapi para antagonis yang terus mengusik diri dan kehidupanku. Aku sadar, aku telah kehilangan kemanusiaanku saat aku semakin mencoba untuk selalu berkuasa akan segala sesuatu.

Tapi itu manusiawi, setiap orang berpikir begitu. Begitu kuyakinkan diriku setiap waktu.

Toh, rasa rendah diriku semakin sering berkuasa belakangan ini.

Aku hanyalah orang biasa yang tak pernah berharap mencantumkan namaku dengan tinta emas dalam sejarah peradaban umat manusia, aku rela menjadi pelengkap di catatan kaki, bukan bab inti, yang ada atau tidaknya tak akan memberi pengaruh berarti.

Aku hanyalah orang biasa yang terus bertanya dan terjebak dalam pertanyaan-pertanyaannya soal kehidupan, yang selalu bergairah mencari makna tanpa menghasilkan apapun yang berarti.

Aku hanyalah orang biasa yang terombang-ambing dalam kelabilan emosi jiwa, tanpa pernah memikirkan hal-hal besar tentang kepahlawanan dalam gairah mengejar kegemerlapan dunia.

Aku memilih menjadi orang  biasa setelah binasa oleh kejatuhan yang menyakitkan, menjerumuskanku dalam jurang kegelapan yang sangat pekat. Dan aku memilih terpuruk selama-lamanya, membangun pondok pengasingan dalam jurang itu, menjadi ruang persinggahan abadi.

Dan pada akhirnya aku sadar, aku bukanlah seorang tokoh protagonis, mau dilihat dari sisi manapun. Aku senantiasa berpacu melawan diriku sendiri, mengabaikan segala hal yang berputar di dunia dan menikmati ruang-ruang sempit yang kuciptakan sendiri, untukku, hanya untukku.

Demi ketenanganku, aku akan melupakan kebencian dan kekecewaanku pada segala.

2 tanggapan untuk “Protagonis

  1. Pernah denger kalimat inikah?
    “Yang harus diingat di dunia ini terkait dengan dirimu dan orang lain adalah,.. kebaikan orang lain terhadapmu dan kejahatan/keburukanmu terhadap orang lain,

    dan yang harus dilupakan adalah kebaikanmu terhadap orang lain dan keburukan/kejahatan orang lain kepadamu..”

    Semoga berubah menjadi pribadi bermanfaat.. Migunani Tumraping Liyan.. 🙂

    Suka

Aku membuka ruang kritik dan saran untuk memperbaiki kualitas diri setiap waktu, karena itu, tinggalkanlah jejak dengan memberi komentar. Terimakasih :)